Islamic sources

Authors Of The Week


Muhammad Tijani Samawi

Muhammad Tijani Samawi

Sayyid Muhammad Tijani Samawi (Lahir 1936 M/1315 H) adalah seorang ulama Tunisia yang berpindah dari Sunni ke Syiah. Tijani awalnya seorang Maliki. Setelah bepergian ke Arab Saudi, ia condong ke Wahhabisme dan mulai menyebarkan keyakinan Wahhabi; namun, setelah bepergian ke Najaf dan berbicara dengan para ulama Syiah, ia memilih Syiah. Setelah memeluk Syiah, ia menulis buku-buku yang membela agama ini. Di antaranya adalah buku Thum Ihtidayt (Kemudian Aku Diberi Petunjuk), di mana ia menceritakan tentang perpindahannya ke Syiah dan pertemuannya dengan para ulama Syiah. Perpindahan Tijani ke Syiah menimbulkan reaksi negatif dari kaum Wahhabi. Beberapa dari mereka menganggap karyanya dibuat-buat dan menyebutnya murtad. Menurut Tijani, buku-buku Al-Muraajah wa al-Nas wa al-Ijtihad karya Syaraf al-Din dan Sayyid Muhammad Baqir al-Sadr, salah satu tokoh agama Syiah, memiliki pengaruh terbesar pada perpindahannya ke Syiah. Kelahiran dan Pendidikan Mohammad Tijani Samawi lahir pada tahun 1936 di kota Qafsa di Tunisia selatan. Menurut Tijani, keluarganya berasal dari Samawi, Irak, yang bermigrasi ke Afrika Utara pada masa Abbasiyah. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di Universitas Zaytunia di Tunisia selama dua atau tiga tahun. Setelah Tunisia merdeka, ia melanjutkan studinya di sekolah-sekolah Prancis-Arab. Ia kemudian mulai mengajar dan mengajar selama kurang lebih 17 tahun. Tijani pergi ke Prancis untuk melanjutkan studinya dan menghabiskan lebih dari delapan tahun di Universitas Sorbonne dan Institut Pendidikan Tinggi Paris, melakukan studi perbandingan antar agama, terutama agama monoteistik, dan lulus dari Universitas Sorbonne dengan gelar sarjana dalam penelitian khusus di bidang ini. Ia kemudian menerima gelar doktor internasional dari universitas ini di bidang filsafat dan humaniora, dan kemudian di bidang sejarah dan agama Islam. Topik tesis doktoralnya adalah pemikiran Islam dalam Nahj al-Balaghah. Ia menerjemahkan Nahj al-Balagha ke dalam bahasa Prancis. Setelah meraih gelar doktor, ia mengajar selama satu tahun di Sorbonne dan tiga tahun di Institut Balzam di Paris. Tijani menghafal separuh Al-Qur'an semasa kecil. Memilih Agama Syiah Tijani adalah seorang Maliki. Pada tahun 1964, ia berpartisipasi dalam sebuah konferensi di Mekah, berinteraksi dengan orang-orang Arab Muslim, dan selama perjalanan ini ia menjadi tertarik pada Wahhabisme dan kemudian mulai menyebarkan keyakinan mereka. Dalam perjalanan ke Beirut, Tijani bertemu dengan seorang profesor Syiah di Universitas Baghdad bernama Munem, dan dalam percakapan dengannya, ia menuduh kaum Syiah sebagai orang kafir dan politeisme; tetapi Munem mengundangnya ke Irak untuk belajar tentang Syiah. Tijani menerima undangan Munem dan selama perjalanannya ke Irak, ia pergi mengunjungi makam Imam Ali (as), makam Kazimin, dan makam Syekh Abdul Qadir Jailani serta bertemu dengan beberapa ulama Syiah. Pertemuannya dengan Ayatollah Khuwai dan Sayyid Muhammad Baqir Sadr, dua tokoh agama Syiah, menyebabkan beberapa keyakinannya tentang Syiah direvisi. Ia berbicara tentang pengaruh para ulama Syiah, khususnya Sayyid Muhammad Baqir al-Sadr, terhadapnya. Dalam bukunya, Thum Ihtidiyyah, ia meriwayatkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan selama pertemuan-pertemuan tersebut dan jawaban-jawaban yang diberikan oleh Ayatollah Sadr. Setelah pertemuan-pertemuan tersebut, ia memulai penelitian untuk mencapai kebenaran. Dalam hal ini, ia berkata: "Aku telah bersepakat dengan diriku sendiri untuk menerima hadis-hadis shahih yang disepakati oleh Syiah dan Sunni sebagai dalil yang kuat, dan untuk membuang hadis-hadis yang hanya dipercaya oleh satu sekte saja." Tijani mulai mempelajari keyakinan Syiah. Buku-buku terpenting yang memengaruhinya dalam hal ini adalah Al-Muraajah, Al-Nus, dan Al-Ijtihad karya Sayyid Abdul Hussein Sharaf al-Din. Karya  Kemudian aku mendapat petunjuk; Ahlul Bayt: Kunci Masalah; Ahli Sunni Sejati; Bersama Orang Jujur; Bertanya kepada yang Berilmu; Jalan Menuju Keselamatan; Perjalanan dan Kenangan; Propaganda Buruk.

0
114
Muhammad Baqir Sadr

Muhammad Baqir Sadr

Sayyid Muhammad Baqir Sadr (lahir 1353/1313 M – wafat 1400/1359 M) adalah seorang ahli hukum dan pemikir Syiah Irak yang belajar dan mengajar ilmu-ilmu agama di bawah bimbingan Sayyid Abul-Qasim Khoei dan beberapa ulama dari Najaf. Murid-muridnya antara lain Sayyid Muhammad Sadr, Sayyid Muhammad Baqir al-Hakim, Sayyid Kazim Hussaini Ha'eri, dan Sayyid Mahmoud Hashemi Shahroudi. Sayyid Muhammad Baqir al-Sadr memperkenalkan teori-teori baru dalam sains, seperti prinsip, yurisprudensi, filsafat politik, dan epistemologi. Teori-teorinya yang paling terkenal meliputi teori hak ketaatan, teori hakikat asal-usul pengetahuan, dan ruang kebebasan. Ia juga menulis beberapa buku, termasuk "Our Philosophy", "Our Economics", "Lessons on the Science of Principles" (dikenal sebagai Halqat), dan "Fundamentals of Inferential Logic". Aktivitas politiknya meliputi partisipasi dalam pendirian Partai Dakwah Islam, mengeluarkan fatwa yang melarang umat Islam bergabung dengan Partai Ba'ath Irak, dan mengorganisir pawai dan demonstrasi di kota-kota Syiah di Irak selatan dan Baghdad. Tindakan-tindakan ini menyebabkan penangkapannya dan kesyahidan dirinya beserta saudara perempuannya, Amina Sadr, oleh pemerintah Irak. Keluarga dan Kehidupan Sayyid Muhammad Baqir Sadr lahir pada 10 Maret 1313 M (25 Dzulqa'dah 1353 M) di Kadhimin. Ayahnya adalah Sayyid Haidar Sadr Ameli, dan ibunya adalah putri Abdul Hussein Al-Yasin. Kakeknya, Sayyid Ismail Sadr, adalah seorang tokoh agama Syiah pada paruh pertama abad ke-14. Silsilahnya dapat ditelusuri hingga Imam Kazim (as) dan para ulama yang tinggal di Iran, Lebanon, dan Irak. Muhammad Baqir kehilangan ayahnya pada usia tiga tahun dan diasuh oleh ibu dan saudara laki-lakinya, Sayyid Ismail Sadr, seorang ahli hukum dan guru. Ismail wafat pada tahun 1388 M dalam usia 48 tahun. Saudari perempuannya, Binti al-Huda al-Sadr, adalah seorang penyair dan penulis. Pendidikan Syekh Sadr menyelesaikan sekolah dasar setelah tiga tahun dan kemudian melanjutkan pendidikan di pesantren. Bersama saudaranya, Sayyid Ismail, beliau mempelajari Al-Mantiq dan Ma'alem al-Usul karya Muhammad Reza Muzaffar. Beliau menyelesaikan kitab-kitab ini dalam waktu singkat, mencapai tingkat pesantren. Guru-guru beliau pada tingkat ini antara lain Muhammad Taqi Jawaheri, Abbas Shami, Sayyid Baqir Shish, Sadra Badkoubi, dan Sayyid Muhammad Rouhani. Kemudian, beliau mengikuti kursus eksternal fiqih dan dasar-dasar fiqih bersama Sayyid Abul-Qasim Khoei dan Syekh Muhammad Reza Al-Yasin. Mahasiswa Muhammad Baqir Sadr konon mulai mengajar pada usia 20 tahun, mengajar kitab Kifayyat al-Ushul. Beberapa tahun kemudian, beliau mulai memberikan kursus eksternal fiqih dan dasar-dasar fiqih. Murid-muridnya yang terkenal adalah: Sayyid Muhammad Baqir Hakim Sayyid Nour al-Din Ashkvari Sayyid Mahmoud Hashemi Shahroudi Sayyid Kazem Hosseini Haeri Sayyid Abdul Hadi Hosseini Shahroudi Sayyid Abdul Ghani Ardebili Sayyid Kamal Haidari Sayyid Muhammad Baqir Mohri Sayyid Hossein Hosseini Shahroudi Gholamreza Erfanian Mohammad Baqir Irani Mohammad Reza Nomani Sayyid Muhammad Gharavi Hasan Abd al-Sater Bekerja Fadak dalam Sejarah Ghayyat al-Fikr dalam Ilmu Dasar Filosofi Kami Ekonomi Kita Landasan Logis Induksi Tanda-tanda Prinsip Baru Penelitian Penjelasan Urwa al-Wathqi Pencarian di Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan, Kuliah Kajian Luar. Pelajaran tentang Prinsip-Prinsip Sains, yang Dikenal sebagai Halqat Fatawa al-Za'laadih Bank al-Larbi fi al-Islam (Perbankan Bebas Bunga dalam Islam) Diskusi tentang al-Mahdi (aj) Diskusi tentang al-Wilayah Islam Membimbing Kehidupan (Islam Membimbing Kehidupan) Al-Madrassa al-Quraniyah, Pelajaran tentang Tafsir Tematik Al-Qur'an Peran Imam dalam Kehidupan Islam (Peran Imam dalam Islam) Sistem Ibadah dalam Islam (Sistem Ibadah dari Perspektif Islam) Catatan tentang Risalah tentang Karya Praktis Syekh Murtaza Al-Yasin Catatan tentang Minhaj al-Salihin oleh Ayatollah Hakim Catatan tentang Ritual Haji oleh Sayyid Abu al-Qasim al-Khu'i Catatan tentang Bagian Salat Jumat dalam Kitab Fikih Islam Kesyahidan Muhammad Baqir al-Sadr dibunuh oleh pasukan Saddam Hussein pada tanggal 22 Jumada al-Awwal 1400 M/19 Farvardin 1359 M, bersama putrinya Bint al-Huda al-Sadr.  

0
361

Books Of The Week


Apa dan Siapa Imam Mahdi(AS)

Apa dan Siapa Imam Mahdi(AS)

Di antara semua isu doktrinal dalam Islam, isu Imam Mahdi (semoga Allah mempercepat kedatangannya yang mulia) menempati posisi yang tak tertandingi; sebuah harapan universal akan munculnya keadilan, perdamaian, dan kedaulatan ilahi di bumi. Buku Apa dan Siapa Imam Mahdi (bahasa Indonesia: "Siapakah Imam Mahdi?") menyatukan pandangan tiga pemikir besar dari berbagai tradisi Islam, yang masing-masing telah mengkaji kepribadian, peran, dan filosofi kedatangan Imam Mahdi dengan perspektif ilmiah dan analitis. Tentang Buku Buku ini merupakan kumpulan artikel dan pidato dari tiga pemikir Muslim: Allamah Sayyid Muhammad Husayn Tabataba'i (ʿa), penafsir besar Tafsir al-Mīzān; Sayyid Abu al-Ala Maududi, seorang pemikir dan pembaharu sosial dari anak benua India; dan syahid Sayyid Muhammad Baqir al-Sadr (ʿa), seorang filsuf Irak dan ahli teori Islam. Buku ini bertujuan untuk membiasakan pembaca dengan konsep Mahdaviyat (keyakinan kepada Imam Mahdi) dari berbagai perspektif dan untuk menyoroti kesamaan antara Syiah dan Sunni dalam keyakinan fundamental ini. Dengan menggunakan Al-Qur'an, Hadits, dan sumber-sumber rasional, para penulis menggambarkan Imam Mahdi secara komprehensif sebagai pembaharu utama dan penerus jalan para nabi. Apa yang Akan Anda Temukan Dengan mempelajari buku ini, pembaca akan memahami dengan jelas: Definisi dan kedudukan Imam Mahdi (semoga Allah mempercepat kemunculannya yang mulia) dalam Al-Qur'an dan hadis. Perbandingan pandangan Syiah dan Sunni tentang ghaybah (kegaiban) dan intidhar (penantian). Analisis filosofis dan sosial tentang perlunya seorang juru selamat dalam sistem ketuhanan. Penjelasan tentang peran Imam Mahdi dalam mencapai keadilan global dan rekonstruksi spiritual umat manusia. Dialog intelektual antara tiga mazhab Islam tentang Mahdisme dan masa depan umat. Tentang Penulis Sayyid Muhammad Hussain Tabataba'i (ʿa) (1903–1981) adalah seorang filsuf, penafsir Al-Qur'an, dan penulis Tafsir al-Mīzān. Karya-karyanya dianggap sebagai pendiri pemikiran filsafat modern di pesantren-pesantren Syiah. Sayyid Abul-Ala Maududi (1903–1979) adalah seorang reformis dan pemikir Sunni yang hebat serta pendiri Jamaat-e-Islami Pakistan, yang menjelaskan konsep pemerintahan ilahi dari perspektif Al-Qur'an. Sayyid Muhammad Baqir Sadr (ʿa) (1935–1980) adalah seorang pemikir, filsuf, dan penulis Iqtisādunā dan Falsafatunā Syiah, yang pemikirannya membangun hubungan antara iman dan tatanan sosial. Untuk Siapa Buku Ini? Buku ini merupakan sumber yang berharga dan mencerahkan bagi para mahasiswa teologi, peneliti Mahdiisme, dan siapa pun yang mencari pemahaman rasional dan terpadu tentang konsep Imam Mahdi (semoga Allah mempercepat kemunculannya yang mulia).

0
298
Tafsir Shalat

Tafsir Shalat

Tentang Buku Buku Tafsir-e Namoz (Penjelasan tentang Shalat) merupakan salah satu karya penulis yang membahas penafsiran spiritual, yurisprudensi, dan interpretatif ayat-ayat Al-Qur'an terkait shalat (Nawroz Namaz). Tema utama buku ini adalah mengkaji kedudukan shalat dalam Al-Qur'an, makna dan filosofi ayat-ayat terkait shalat, serta menekankan hubungan antara ibadah dan makna Al-Qur'an. Dalam karya ini, penulis menganalisis ayat-ayat Al-Qur'an terkait shalat dan pelaksanaannya, secara retoris dan spiritual, menggunakan metode tafsir Al-Qur'an-Hadis beserta poin-poin epistemologis. Buku ini berupaya menunjukkan shalat bukan hanya sebagai ibadah yurisprudensi, tetapi juga sebagai hubungan yang mendalam antara manusia dan Tuhan. Apa yang Akan Anda Temukan Dalam mempelajari Tafsir-e Namoz, Anda dapat mengharapkan: Terjemahan dan penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an yang membahas shalat dan pelaksanaannya. Penjelasan filosofi dan hikmah doa, dari perspektif spiritual dan pendidikan. Hubungan antara ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi tentang doa, untuk menjelaskannya lebih lengkap. Penekanan pada kerendahan hati, kehadiran hati, dan dampak spiritual serta moral dari doa. Memberikan contoh dan kesimpulan yang menghubungkan doa dengan kehidupan sehari-hari. Memberikan kiat praktis untuk meningkatkan kualitas doa dari perspektif spiritual, bukan hanya perspektif lahiriah. Tentang Penulis Prof. Muhsin Qiraati (dikenal sebagai Mohsen Qiraati) adalah salah satu ulama dan mufasir Iran kontemporer yang dikenal karena interpretasinya terhadap Al-Qur'an dan perhatiannya terhadap pelaksanaan doa. Beliau pernah menjabat sebagai kepala Markas Besar Pelaksanaan Doa Iran. Wikipedia +2 Al-Islam.org +2 Qiraati, dengan perspektif populer dan moral, telah menulis karya-karya yang bertujuan untuk memperkuat keakraban dengan agama dan ibadah di tingkat masyarakat umum. Buku-buku seperti Tafsir Noor juga merupakan salah satu karya beliau yang terkenal. Wikipedia Keunggulan dan Fitur Fokus khusus pada doa: Tidak seperti tafsir Al-Qur'an pada umumnya, karya ini berfokus pada doa dan mengkaji aspek-aspeknya secara lebih mendalam. Kombinasi tafsir Al-Qur'an dan Hadits: Menggunakan Hadits untuk melengkapi pemahaman ayat-ayat doa. Bahasa yang komprehensif: Terutama setelah diterjemahkan dan disunting, pembaca umum dapat memahami konsep-konsepnya. Penekanan pada makna dan bukan hanya bentuk: Buku ini mencoba menghubungkan doa dengan konsep-konsep batin, bukan hanya bentuk-bentuk lahiriah. Cocok untuk kajian ibadah dan pemurnian spiritual: Mereka yang ingin memahami doa secara lebih mendalam dapat merujuk pada karya ini. Untuk Siapa Buku Ini? Buku ini cocok untuk: Mereka yang tertarik dengan tafsir tematik Al-Qur'an, khususnya tafsir ibadah Mereka yang ingin meningkatkan kualitas salat mereka secara spiritual Mahasiswa ilmu Al-Qur'an dan kajian agama Para pendakwah dan pendakwah yang ingin menyampaikan makna salat kepada khalayak mereka Pembaca umum yang religius dan ingin memahami salat lebih dalam Jika Anda berkenan, saya dapat mencarikan dan mengirimkan salinan digital Tafsir-e Namoz yang legal atau menyiapkan sebagian terjemahannya agar Anda dapat melihat kualitas terjemahannya. Apakah Anda ingin saya melakukannya?  

0
211

Media


  • Bulan Solidaritas
  • Pahala Membaca Al-Quran di Bulan Ramadhan
  • Keutamaan Bulan Ramadhan
  • Bulan Diturunkannya Al-Quran
  • Analogi kesempurnaan agama dengan pohon
  • Syarat memperoleh pahala adalah beramal
  • Kesederhanaan Nabi Isa as
  • Kedudukan Nabi Isa as
  • Anti Israel
  • Dukung Palestina
  • Anti Israel
  • Dukung Palestina