Sejarah dalam Perspektif Al-Quran

Sejarah dalam Perspektif Al-Quran

Sejarah dalam Perspektif Al-Quran

Interpreter :

M.S. Nasrulloh

Publisher :

PUSTAKA HIDAYAH

Publish number :

PUSTAKA HIDAYAH

Publication year :

1990

Publish location :

Jakarta

Number of volumes :

1

(0 Votes)

QRCode

(0 Votes)

Sejarah dalam Perspektif Al-Quran

Kisah manusia selalu terjalin dengan waktu, dan waktu adalah saksi bisu bagi segala perubahan sosial, politik, dan spiritual. Dalam Sejarah dalam Perspektif Al-Qur’an, Muhammad Bāqir aṣ-Ṣadr mengajak pembaca meninjau sejarah bukan sekadar sebagai rangkaian peristiwa, tetapi sebagai manifestasi sunnatullah—hukum ilahi yang mengatur dinamika kehidupan manusia.

Tentang Buku

Buku ini merupakan upaya mendalam untuk memahami konsep sejarah menurut Al-Qur’an. Penulis menolak pandangan sejarah yang hanya berpusat pada manusia atau ekonomi semata, dan menegaskan bahwa sejarah harus dibaca melalui lensa wahyu. Ia menyoroti bagaimana Al-Qur’an menggambarkan bangsa-bangsa terdahulu, pola keberhasilan dan kejatuhan mereka, serta prinsip-prinsip moral yang mengatur perjalanan peradaban.

Yang Akan Anda Temukan

  • Analisis filosofis tentang hakikat sejarah dalam pandangan Islam.

  • Kajian terhadap sunnatullah (hukum tetap Tuhan) yang mengatur perubahan sosial.

  • Penjelasan bagaimana iman, tauhid, dan keadilan membentuk arah sejarah manusia.

  • Kritik terhadap teori-teori materialistik dan sekuler dalam filsafat sejarah.

  • Refleksi Qur’ani tentang tanggung jawab manusia terhadap masa depan peradabannya.

Tentang Penulis

Āyatullāh Muhammad Bāqir aṣ-Ṣadr (1935–1980) adalah seorang pemikir besar, ulama mujtahid, dan filosof Islam kontemporer dari Irak. Ia dikenal karena karya-karyanya yang revolusioner dalam bidang ekonomi Islam, filsafat, dan tafsir sosial-Qur’ani, seperti Falsafatunā (Filsafat Kita) dan Iqtisādunā (Ekonomi Kita). Pemikirannya menggabungkan kedalaman rasionalitas Islam klasik dengan kesadaran sosial modern.

Untuk Siapa Buku Ini

Buku ini ditujukan bagi para mahasiswa, peneliti, dan pembaca umum yang ingin memahami bagaimana Al-Qur’an menafsirkan sejarah manusia sebagai proses moral dan spiritual, bukan sekadar kronologi peristiwa.