Di tengah dunia yang sarat dengan kesalahpahaman dan stereotip tentang Syiah, Syi‘ah: Ajaran dan Praktiknya berupaya menyajikan gambaran yang benar dan berdasarkan Al-Quran tentang keyakinan dan praktik Syiah dalam bentuk prosa ilmiah dan terdokumentasi. Karya ini menjembatani mazhab Ahl al-Bayt (ʿa, yang berarti "saw" — keluarga Nabi) dan khalayak Muslim Indonesia yang menginginkan pemahaman yang akurat dan adil tentang Syiah.
Tentang Buku
Syi‘ah: Ajaran dan Praktiknya merupakan terjemahan dari salah satu karya penting Ayatollah Ja’far Sobhani, seorang teolog dan komentator terkemuka di Madrasah Al-Qur’an Qom. Dengan berlandaskan Al-Qur’an, Sunnah Nabi (saw), dan penalaran rasional, penulis menjelaskan prinsip-prinsip dasar agama Syiah dan menunjukkan bahwa Syiah bukanlah sekte yang baru muncul, melainkan merupakan kelanjutan dari ajaran asli Islam. Karya ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang fasih dan disusun berdasarkan dua poros: bagian pertama membahas ajaran doktrinal seperti tauhid, kenabian, imamah, dan kebangkitan; bagian kedua menjelaskan praktik dan praktik keagamaan dan sosial Syiah — mulai dari salat dan puasa hingga ziarah, berkabung, dan semangat menanti Imam Mahdi (semoga Allah mempercepat kedatangannya yang mulia). Di semua bab, referensi Al-Qur'an dan Hadits yang akurat disediakan sehingga buku ini dapat diandalkan juga bagi pembaca non-Syiah.
Apa yang Akan Anda Temukan
Dalam mempelajari buku ini, pembaca akan memahami poin-poin berikut:
Landasan epistemologis dan filosofis Syiah dan akarnya dalam Al-Qur'an dan Sunnah.
Posisi Imam Ali (ʿa) dan dua belas Imam Ahlul Bayt (ʿa) dalam kaitannya dengan misi Nabi (saw).
Penjelasan perbedaan intelektual antara Syiah dan Sunni berdasarkan dalil yang dapat diandalkan, bukan prasangka.
Penjelasan ritual ibadah Syiah dan filosofi setiap tindakannya dalam kerangka Al-Qur'an dan Sunnah.
Sebuah ajakan untuk berdialog, memahami, dan hidup berdampingan antar mazhab Islam berdasarkan rasa saling menghormati.
Tentang Penulis
Ayatollah Ja'far Sobhani adalah salah satu otoritas dan pemikir kontemporer terkemuka di Seminari Qom. Beliau adalah murid terkemuka Allamah Thabathaba'i (ʿa) dan salah satu pendiri Institut Imam Shadiq (ʿa). Karya-karyanya di bidang teologi, filsafat, yurisprudensi, dan tafsir Islam merupakan otoritas ilmiah di dunia Islam. Karya-karyanya yang paling terkenal antara lain Doktrin-doktrin Islam Syiah, Tafsir al-Munīr fī al-ʿAqīdah wa al-Sharīʿah wa al-Manhaj, dan al-Ilāhiyyāt.
Untuk Siapa Buku Ini? 

Buku ini merupakan sumber pendidikan dan pencerahan bagi para mahasiswa studi Islam, ulama lintas agama, dan umat Islam pada umumnya yang ingin mengenal lebih dekat pemikiran dan praktik Dua Belas Syiah dengan cara yang terdokumentasi dan akurat.

&nbsp;

Author

Editor

Interpreter

Common title

Number of volumes

Persian Title

Publish location

Publication year

Publish number

Publisher

Qr Code

Sect

Scholar

ISBN

Source

Translated

Is this post suggested?

Rate

View

Votes

Syi'ah Ajaran dan Praktiknya

Ibadah adalah jantung kehidupan seorang mukmin—penghubung antara hamba dan Tuhannya. Namun, pelaksanaannya memerlukan pemahaman yang benar sesuai kaidah fikih. Daras Fikih Ibadah: Ringkasan Fatwa Imam Ali Khamene'i hadir sebagai panduan praktis bagi kaum muslimin untuk memahami hukum-hukum ibadah secara ringkas, sistematis, dan berdasarkan fatwa seorang marjaʿ terkemuka, Imam Ali Khamene’i (semoga panjang umurnya).
Tentang Buku
Buku ini menyajikan ringkasan fikih ibadah berdasarkan fatwa dan pandangan Imam Ali Khamene’i, disusun dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami oleh pelajar, santri, dan masyarakat umum. Pembahasan mencakup hukum-hukum dasar seputar taharah (bersuci), salat, puasa, zakat, haji, dan ibadah-ibadah lain, dilengkapi dengan penjelasan praktis dan contoh kasus yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Yang Akan Anda Pelajari
Dalam buku ini, pembaca akan menemukan:
Prinsip-prinsip umum fikih ibadah menurut fatwa Imam Ali Khamene’i.
Penjelasan tentang tata cara wudu, tayamum, dan salat yang benar.
Hukum-hukum puasa Ramadhan dan qadha-nya.
Panduan seputar zakat, khumus, dan infak dalam kerangka syariat.
Penjelasan ringkas tentang manasik haji dan adab spiritualnya.
Tentang Penulis
Muhammad Ridha Musyafiqi Pur adalah peneliti dan pengajar bidang fikih dan ushul, yang aktif dalam upaya menyederhanakan kajian hukum Islam untuk masyarakat luas. Karya ini merupakan hasil telaah dan penyusunan ulang fatwa-fatwa Imam Khamene’i agar mudah dipahami tanpa mengurangi ketepatan hukumnya.
Untuk Siapa Buku Ini
Buku ini ditujukan bagi para pelajar, santri, da’i, dan seluruh muslim yang ingin memahami dasar-dasar fikih ibadah secara praktis sesuai panduan fatwa Imam Ali Khamene’i, serta menjadikan ibadahnya lebih sahih dan bermakna.

Daras Fikih Ibadah: Ringkasan Fatwa Imam Ali Khamene'i

Buku ini isinya meliputi penjelasan pentingnya taklid dan merujuk marja taqlid atau mujtahid mutlak, uraian thaharah terdiri dari mandi kemudian wudhu dan tayamum, shalat meliputi fardhu dan mustahab serta furada dan jamaah, puasa dan aneka jenisnya, khumus dan ketentuannya, dan amar maruf nahi munkar. Hanya itu secara umum yang tercantum dalam buku yang saya baca satu pekan hingga tuntas.

Seperti biasa, buku yang dibaca tidak begitu melekat dalam benak saya. Yang saya tangkap bahwa buku ini sebuah fatwa dan panduan ibadah dari seorang mujtahid sekaligus marja taqlid (ulama yang dirujuk dalam urusan fikih oleh Muslim Syiah pengikut Duabelas Imam).

Begini singkatnya, setelah Nabi Muhammad Saw wafat bahwa otoritas ajaran Islam dipegang oleh Imam dari Ahlulbait yang duabelas orang.  Imam yang Keduabelas yang disebut Al-Mahdi mengalami kegaiban dan umat Syiah tidak bisa akses dalam urusan keagamaan kecuali melalui perantara wakilnya. Dan wakilnya pun sudah wafat, sehingga didasarkan pada riwayat agar umat Syiah merujuk pada ulama Syiah yang keilmuan agamanya tinggi dan mengetahui kondisi kekinian yang dihadapi oleh umat.  Tidak sembarang ulama dirujuk, sehingga umat harus mengetahui kriterianya. Dalam buku Daras Fikih Ibadah ini diuraikan pada bagian awal terkait syarat seorang marja/mujtahid dan kriteria seorang muqalid. Kemudian selain muqalid dan mujtahid, terdapat muhtath. Tiga istilah tersebut bisa dipelajari dalam buku Daras Fikih Ibadah.

Perlu diketahui, tidak hanya Imam Khamenei yang dirujuk oleh umat Muslim Syiah. Di antaranya ada sosok (almarhum) Sayyid Muhammad Husein Fadhlullah di Lebanon dan Sayyid Ali Husain Sistani di Irak serta lainnya. Marja atau mujtahid tersebut dirujuk pula oleh kaum Muslim Syiah dan setiap individu Syiah punya marja sendiri-sendiri. Yang banyak dirujuk oleh umat Syiah ialah Imam Khamenei, yang kini berkedudukan sebagai Rahbar (pemimpin tertinggi) di Republik Islam Iran. Kaum Muslim Syiah Indonesia banyak yang mengikuti fatwa-fatwa Khamenei, sehingga buku risalah amaliyah pun diterbitkan di Indonesia.

Saya menikmati buku Daras Fikih Ibadah ini. Saya tertarik dengan fikih Khamenei ini dari bacaan shalat yang sangat pendek dan mudah dihafal. Cocok untuk orang Islam yang ingin praktis dalam ibadah. Ketentuan dan aturan terkait fikih sangat detil dan mengulas persoalan yang ditanyakan tentang ibadah. Hampir semua fasal fikih yang disebutkan di atas diuraikan dengan detil dan banyak alternatif saat ada kendala dalam pelaksanaannya. Apalagi tentang puasa, ada beberapa yang beda dengan fikih Sunni tentang waktu imsak dan ifthar (buka puasa) serta ketentuan safar. Silahkan baca, pasti akan ditemukan bedanya dengan pemahaman umum.

Yang menarik bagi saya dalam buku Daras Fikih Ibadah ini bahwa Imam Khamenei menekankan dalam pelaksanaan ibadah harus dijalani dengan ketenangan dan keyakinan serta adab (akhlak) kepada Allah dengan niat mendekat kepada Allah. Aspek ini saya setuju dan memang haruslah demikian.

Terakhir, buku Daras Fikih Ibadah ini tidak dilengkapi dengan teks dalil Alquran dan hadis-hadis. Setiap fasal fikih dalam buku ini benar-benar murni penjelasan dari Imam Khamenei (serta penyusunnya) untuk para pengikutnya (muqalid) di kalangan Muslim Syiah. Yang berbeda dari tradisi penulisan buku fikih di kalangan Sunni, level ulama atau mujtahid masih mencantumkan dalil Alquran dan hadis-hadis saat membahas fasal fikih. Bisa cek buku Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq, Bidayatul Mujtahid karya Ibnu Rusyd, dan lainnya.

Daras Fikih Ibadah: Ringkasan Fatwa Imam Ali Khamenei

Sebelum mendirikan suatu bangunan, siapapun akan memylainya dengan membangun fondasi yang kokoh. Semakin fondasi itu kokoh dengan menyertakan berbagai variable seperti batu yang dipakai, pemakaian dan adukan semen tertentu, sehingga penambahan beberapa elemen lain maka semakin kuat pula bangunan itu berdiri. Demikian pula, bangunan agama pun harus didasarkan pada fondasi yang kokoh sehingga celah- celah yang mungkin rawan untuk diserang, ditutup dengan fondasi yang tangguh. Persoalan relevansi agama terhadap kehidupan dunia modern, misalnya, semakin dipertanyakan mengingat fenomena dunia yang karut marut ini. Jika fondasi agama tidak kokoh, maka bersiap-siaplah untuk mengucapkan wasalam pada agama.

Berangkat dari kesadaran akan pentingnya fondasi inilah, Prof. Muhammad Taqi Mishbah Yazdi mengeluarkan karyanya Iman Semesta: Merancang Piramida Keyakinan. Penulis mengawali pembahasannya dari persoalan agama dan relevansinya dengan kehidupan (Bab 1), seputar persoalan ketuhanan (Bab 2), keadilan Tuhan (Bab 3), kenabian dan persoalan al-Quran (Bab 4), kepemimpinan Ilahi atau imamah (Bab 5), eskatologi atau hari akhirat (Bab 6), dan berbagai masalah seperti syafaat, niat (Bab 7).

Pembahasan yang semula cukup pelik, di tangan ulama-filsuf muslim kontemporer ini menjadi sesuatu yang renyah dicerna. Untuk mereka yang ingin menginginkan senam otak, buku ini adalah jawabannya. Bacalah, niscaya pemikiran Anda akan tetap sehat dan waras dalam menghadapi berbagai gempuran pemikiran yang menyesatkan!

Iman Semesta: Merancang Piramida Keyakinan

Di saat banyak pembaca merasa jauh dari makna mendalam Al-Qur'an, Tafsir Nurul Qur'an menyediakan jembatan yang jelas antara teks suci dan kehidupan sehari-hari manusia kontemporer. Dengan bahasa yang fasih dan analitis, tafsir ini memancarkan cahaya bimbingan Al-Qur'an melalui kosakata bahasa Arab ke dalam hati pembaca masa kini, membuka jalan untuk memahami pesan-pesan moral, sosial, dan spiritual dari wahyu tersebut.

Tentang Buku

Tafsir Nurul Qur'an ("Cahaya Al-Qur'an") adalah karya tafsir multi-volume yang ditulis oleh Allamah Kamal Faqih Imani dan sekelompok muridnya. Tafsir ini aslinya merupakan terjemahan dan ringkasan dari karya berbahasa Arab Tafsir-i Namūneh (Tafsir Contoh), yang disusun oleh Ayatollah Nasser Makarem Shirazi dan sekelompok mufassir di Seminari Qom.

Versi bahasa Indonesia, berjudul Sebuah Tafsir Sederhana Menuju Cahaya Al-Qur’an, dirancang untuk pembaca Muslim umum dan berupaya menyajikan pesan-pesan Al-Qur’an yang mendalam dalam bahasa yang mudah dipahami dan ilmiah. Setiap surah disertai dengan pengantar yang jelas, penjelasan tentang waktu turunnya, terjemahan yang akurat, dan poin-poin interpretatif yang menyoroti hubungan ayat-ayat tersebut dengan isu-isu moral dan sosial.

Apa yang Akan Anda Temukan

Dengan mempelajari tafsir ini, pembaca akan mengenal berbagai aspek Al-Qur’an, termasuk:

Penjelasan yang jelas tentang konsep-konsep Al-Qur’an disertai dengan terjemahan yang akurat dan informatif.

Penjelasan tentang hubungan antara ayat-ayat suci dan kehidupan sosial manusia masa kini.

Penjelasan kata-kata kunci Al-Qur’an secara edukatif dan non-spesial.

Penekanan pada pesan-pesan moral, edukatif, dan tauhid dari setiap surah.

Kombinasi metode naratif (berdasarkan hadis = tradisi naratif) dan rasional (berdasarkan penalaran dan analisis).

Tentang Penulis

Allamah Kamal Faqih Imani adalah seorang mufasir dan penulis kontemporer dari Seminari Qom yang berkolaborasi dengan Ayatollah Nasser Makarem Shirazi dalam proyek Tafsir-i Namūneh yang agung. Dengan prosa yang fasih dan perspektif sosialnya, beliau telah memainkan peran yang efektif dalam mentransmisikan konsep-konsep Al-Qur'an ke bahasa-bahasa non-Persia. Penerjemahan dan penyuntingan Tafsir Nurul Qur'an merupakan bagian dari upaya ekstensifnya untuk mengglobalkan pesan Al-Qur'an.

Untuk Siapa Buku Ini?

Buku ini merupakan sumber yang jelas dan tepercaya bagi para mahasiswa studi Islam dan semua orang yang tertarik pada pemahaman Al-Qur'an yang mudah dan mendalam.

Tafsir Nurul Quran (jilid 4)

Bagaimana jika peristiwa Karbala — tragedi agung yang menewaskan Imam Ḥusayn ibn ʿAlī (ʿa) dan para pengikutnya — dihadapkan ke pengadilan internasional hari ini? Dalam Mahkamah Internasional Tragedi Karbala: Seruan Terhadap Keadilan, Dr. Hatem Abu Shahba menghadirkan pendekatan baru: mengkaji tragedi tersebut dengan bahasa hukum modern dan perspektif keadilan universal, tanpa kehilangan ruh spiritual dan moralnya.
Tentang Buku Ini
Buku ini menempatkan peristiwa Karbala dalam kerangka justice discourse global — sebuah seruan moral agar dunia memahami makna pengorbanan Imam Ḥusayn (ʿa) sebagai perjuangan melawan tirani dan kezaliman. Dr. Shahba menguraikan bukti-bukti sejarah, prinsip-prinsip hukum internasional, serta nilai-nilai kemanusiaan yang sejalan dengan pesan Karbala. Dengan pendekatan analitis dan reflektif, ia menunjukkan bahwa tragedi itu bukan sekadar peristiwa religius, tetapi deklarasi abadi tentang hak asasi manusia, kebebasan, dan kebenaran.
Yang Akan Anda Temukan
Analisis peristiwa Karbala dengan pendekatan hukum dan etika internasional.
Penjabaran nilai keadilan, kebebasan, dan martabat manusia yang ditegakkan Imam Ḥusayn (ʿa).
Perbandingan antara prinsip-prinsip Islam dan standar keadilan modern.
Kritik terhadap diamnya masyarakat terhadap kezaliman masa kini melalui refleksi atas tragedi Karbala.
Seruan agar setiap individu menjadi “saksi kebenaran” di zamannya.
Tentang Penulis
Dr. Hatem Abu Shahba adalah peneliti dan penulis yang dikenal atas karya-karyanya dalam bidang pemikiran Islam, etika, dan hukum internasional. Ia memadukan ketajaman analisis hukum dengan kedalaman spiritual, menjadikan karya-karyanya relevan bagi pembaca akademis dan spiritual sekaligus. Dalam buku ini, ia berupaya menghubungkan pesan Karbala dengan wacana keadilan global kontemporer.
Untuk Siapa Buku Ini
Buku ini ditujukan bagi pembaca yang ingin memahami tragedi Karbala tidak hanya sebagai peristiwa sejarah, tetapi sebagai panggilan universal untuk menegakkan keadilan — bagi umat Islam, peneliti, dan siapa pun yang mencintai kebenaran dan kemanusiaan.

Mahkamah Internasional Tragedi Karbala: Seruan Terhadap Keadilan

Dalam dunia pemikiran Islam yang terus berkembang, banyak persoalan yang menimbulkan perdebatan di antara kaum Muslimin. Buku Tanyalah Pada Ahlinya: Menjawab 8 Masalah Kontroversial hadir sebagai suara yang menenangkan dan penuh hujah ilmiah, mengajak pembaca untuk menimbang kebenaran dengan akal dan hati yang jernih. Melalui gaya penulisan yang lembut namun tegas, karya ini menuntun pembaca menelusuri isu-isu sensitif dengan panduan ilmiah dari sumber-sumber otentik Islam.
Tentang Buku
Buku ini adalah karya ilmiah dari Dr. Muhammad Tijani Samawi, seorang cendekiawan yang dikenal karena perjalanan intelektualnya dari tradisi Sunni menuju mazhab Ahlulbait (ʿa, sebuah ungkapan penghormatan yang berarti “semoga damai tercurah atas mereka”). Dalam karya ini, beliau menelaah delapan persoalan besar yang sering menimbulkan perdebatan antarmazhab, dengan pendekatan yang seimbang antara dalil naqli (teks) dan aqli (rasional). Terjemahan oleh Syafruddin Mbojo menjaga kekuatan argumentasi penulis sambil menyajikannya dalam bahasa yang jernih dan mudah dipahami oleh pembaca Indonesia.
Apa yang Akan Anda Temukan
Penjelasan ilmiah tentang makna dan peran Ahlulbait dalam ajaran Islam.
Kajian mendalam mengenai khilafah dan kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Muhammad (semoga damai tercurah atasnya dan keluarganya).
Analisis tentang hadis Ghadir Khum dan implikasinya terhadap konsep imamah.
Penjelasan rasional tentang perbedaan mazhab dan bagaimana menyikapinya secara ilmiah.
Seruan menuju persatuan dan dialog antara umat Islam dengan dasar ilmu dan saling menghormati.
Tentang Penulis
Dr. Muhammad Tijani Samawi adalah seorang sarjana Muslim asal Tunisia yang dikenal luas karena karya-karyanya dalam bidang perbandingan mazhab dan studi Ahlulbait. Melalui pendekatan ilmiah dan pengalaman spiritual pribadinya, ia menulis sejumlah buku yang menggugah kesadaran umat untuk mencari kebenaran melalui penelitian dan refleksi mendalam. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan menjadi rujukan penting dalam studi Islam kontemporer.
Untuk Siapa Buku Ini
Buku ini ditujukan bagi para pencari kebenaran, mahasiswa ilmu agama, ulama, dan setiap Muslim yang ingin memahami perbedaan mazhab dengan pandangan yang terbuka, ilmiah, dan berlandaskan kasih sayang terhadap sesama umat.

Tanyalah Pada Ahlinya: Menjawab 8 Masalah Kontroversial

Penerbit Nur Al-Huda adalah bagian penerbitan buku dari Islamic Cultural Center Jakarta (ICC) Jakarta (sebelumya Al Huda).

ICC sendiri merupakan sebuah yayasan yang berbasis Islam yang berdiri pada tahun 1998 dengan nama Al-Huda yang terletak di wilayah Tebet, Jakarta Selatan. Yayasan ini didirikan oleh Ust. Husein Shahab, Ust. Umar Shahab, O. Hashem, Ust. Jalaluddin Rakhmat, dan Haidar Bagir. Pada tahun 2000 terjadi perubahan pada ADART yayasan ini, sehingga namanya pun diubah dari yayasan Al-Huda menjadi Islamic Center Jakarta ICJ. Kemudian pada tahun 2003 yayasan ini pun pindah ke wilayah Buncit-Jakarta Selatan karena mendapatkan tempat yang lebih strategis dan bagus. Oleh karena itu, namanya pun diubah lagi menjadi Islamic Cultural Center ICC sampai sekarang, dengan alamat jalan Buncit Raya Kav. 35 Pejaten Barat, Jakarta Selatan.  Islamic Cultural Center ICC didirikan karena selama tiga dekade terakhir ini perkembangan keagamaan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, seperti munculnya berbagai wacana baru dalam bidang keagamaan, antusiasme masyarakat dalam melakukan berbagai macam praktek keagamaan, dan terbukanya ruang dialog antar kaum beriman yang semakin marak belakangan ini dapat dijadikan beberapa faktor dominan. Dalam hal ini, agama Islam berperan penting bagi penyegaran dan praktek keagamaan di Indonesia. Seiring dengan perkembangannya Islam telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, antara lain dengan bermunculannya mazhab-mazhab serta sekte-sekte dalam Islam. Perbedaan antar mazhab tersebut jika tidak didukung dengan sikap saling menghormati maka akan menimbulkan perselisihan bahkan juga perpecahan. Perselisihan sekecil apa pun jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan konflik yang berskala luas yang berakibat pada disintegrasi bangsa dan kerukunan hidup antar kaum beriman. Oleh karena itu Islamic Cultural Center ICC didirikan sebagai suatu lembaga yang berperan dalam menyokong dan mempersatukan umat islam yang berbeda-beda mazhab tersebut. Selain itu Islamic Cultural Center ICC didirikan untuk memberikan wacana serta pengetahuan yang baik tentang Islam pada masyarakat Indonesia dan juga dunia internasional, apalagi setelah adanya propaganda Barat yang mengatakan bahwa Islam identik dengan teroris. Karena hal itulah Islamic Cultural Center ICC ingin menunjukkan pada dunia bahwa Islam adalah agama yang penuh kedamaian dan kebaikan, hal tersebut dibuktikan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif. Dalam menjalankan kegiatannya Islamic Cultural Center mendapatkan dana secara rutin dari para dermawan di tanah air maupun luar negeri seperti Malaysia dan Timur Tengah. Dari wilayah Timur Tengah seperti Kuwait, Arab Saudi, Iran dan lain-lain, namun dana terbesar dalam yayasan ini didapatkan dari Iran.  Islamic Cultural Center Jakarta. Islamic Cultural Center ICC juga menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga antara lain, Departemen Agama, Majelis Ulama Indonesia MUI, ormas keagamaan, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, lembaga ahlulbait baik dalam maupun luar negeri, media massa cetak dan elektronik, dan Perguruan Tinggi. Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Islamic Cultural Center ICC dengan perguruan tinggi yakni dengan mendirikan perpustakaan Iran Corner. Perpustakaan ini banyak memiliki koleksi buku-buku kajian tentang Islam, terutama tentang mazhab Syiah. Banyak permintaan dari universitas- universitas untuk didirikan perpustakaan Iran Corner. Sampai saat ini sudah ada 3 tempat yang diresmikan, antara lain di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UMJ Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan IAIN Serang. Adapun yang masih dalam proses antara lain di Universitas Hasanuddin Makasar, UMY Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, IAIN Yogyakarta, IAIN Palembang dan IAIN Ambon.

Nur Al-Huda

Nur Al-Huda

Publisher Books

Contact info

Location