Dewi-dewi Sahara (Duka Prahara)

Dewi-dewi Sahara (Duka Prahara)
Author :
Publisher :
Publish number :
Pertama
Publication year :
1995
Publish location :
Bangil
Number of volumes :
1
(0 Suara)

(0 Suara)
Dewi-dewi Sahara (Duka Prahara)
Buku Dewi-dewi Sahara (Duka Prahara) merupakan bagian ketiga dari trilogi epik Muhsin Labib yang menarasikan tragedi Karbala dengan pendekatan sastra yang mendalam dan penuh empati. Berdasarkan karya klasik Maqtal al-Ḥusain karya Abū Mikhnaf — salah satu sumber tertua tentang kesyahidan Imam Ḥusain ibn ʿAlī (ʿa) — buku ini menampilkan potret para perempuan Ahl al-Bayt (ʿa, an honorific meaning ʿalayhim al-salām — “peace be upon them”) yang menjadi saksi dan pewaris duka suci di padang Karbala.
Tentang Buku
Dalam Dewi-dewi Sahara, Muhsin Labib mengangkat kisah keberanian, kesetiaan, dan kesedihan para wanita mulia seperti Sayyidah Zaynab (ʿa), Umm Kulthūm, dan Ruqayyah kecil. Melalui gaya penulisan yang puitis dan dramatik, ia menelusuri bagaimana penderitaan mereka di tengah padang pasir yang sunyi justru menjelma menjadi kekuatan rohani yang abadi. Tragedi Karbala tidak hanya diceritakan sebagai sejarah darah dan pedang, tetapi sebagai kisah cinta Ilahi, pengorbanan, dan keindahan jiwa dalam menghadapi kezaliman.
Labib berhasil menerjemahkan bahasa sejarah ke dalam bahasa rasa. Ia menafsirkan Karbala bukan hanya sebagai peristiwa, melainkan sebagai simbol perjuangan abadi antara kebenaran dan tirani, serta bukti bahwa kekuatan perempuan dalam Islam adalah kekuatan sabar dan keteguhan.
Apa yang Akan Anda Temukan
-
Kisah-kisah inspiratif tentang keberanian dan kesucian perempuan Ahl al-Bayt (ʿa).
-
Penggambaran sastra yang menghidupkan kembali suasana spiritual padang Karbala.
-
Refleksi tentang penderitaan, pengorbanan, dan keteguhan iman dalam menghadapi ujian.
-
Tafsir simbolik terhadap tragedi Asyura sebagai perlawanan terhadap kezaliman.
-
Perpaduan antara sejarah klasik dan gaya naratif modern yang menyentuh emosi dan kesadaran.
Tentang Penulis
Muhsin Labib adalah penulis, penerjemah, dan pemikir Islam Indonesia yang dikenal karena kemampuannya mengolah teks-teks klasik menjadi karya sastra yang hidup dan menggugah. Melalui trilogi Al-Ḥusain Merajut Sahara Karbala, Darah yang Mengalahkan Pedang, dan Dewi-dewi Sahara (Duka Prahara), ia menghadirkan tragedi Karbala sebagai perenungan spiritual dan sumber inspirasi moral bagi umat manusia.
Untuk Siapa Buku Ini
Buku ini ditujukan bagi pecinta sejarah dan sastra Islam, bagi mereka yang ingin menelusuri makna spiritual di balik tragedi Karbala, dan bagi siapa pun yang ingin memahami kekuatan perempuan suci dalam menegakkan kebenaran dan menanggung duka dengan kemuliaan.

Imamul Muhtadin Ali bin Abi Thalib

Kasyiful Ghitha: Pemimpin Persatuan dan Reformasi

Imam Borujerdi: Faqih Perintis Persatuan Muslimin

Mahkamah Internasional Tragedi Karbala: Seruan Terhadap Keadilan

Pesan Sang Imam

MENYEGARKAN "ISLAM"؛ KAJIAN KOMPREHENSIF PERTAMA ATAS HIDUP DAN KARYA MUHAMMAD BÂQIR AL-SADR

MEGATRAGEDI : Shah Kar-e Ofarinesy (The Masterpiece of Creation